Tuesday, June 10, 2014

SPRING, IT'S TIME FOR DANDELION! : DANDELION SORBET



Sudah lama tidak update blog ini, huffff... tiup-tiup debu yang hinggap karena lama tidak disinggahi oleh tuan rumah, hehee... Baking dan cooking tetap jalan, memotret pun masih, tapi harus cari waktu untuk menulis postingan di blog. Bukan sok sibuk ya, tapi alhamdulillah ada saja kegiatan yang dikerjakan baik sendiri, bersama keluarga, maupun teman ^_^

Okay, kali ini saya akan posting tentang Dandelion. Sebuah cerita sederhana yang akan menjadi bagian dari penggalan kisah kehidupan kami di perantauan. Menemukan pengalaman baru yang menyenangkan sekaligus memberikan manfaat. Dan sebenarnya ini postingan telat, karena sekarang sudah menjelang musim panas dan suhu sudah mulai naik. Kegiatan berburu si bunga kuning ini kami lakukan di pertengahan musim semi, itu pun agak telat dan bunganya dapat tidak terlalu banyak. Si kuning ini sudah banyak yang berubah menjadi seedball, tentu Nadhifa yang senang karena dia bisa sepuasnya meniup Dandelion seedball ini. Iya, Nadhifa hobby sekali meniup Dandelion seedball, entah di jalan, di taman, dimana saja kalau lihat ada Dandelion seedball pasti minta dipetik dan ditiup. Sudah dari sejak awal musim semi berniat untuk berburu si bunga kuning ini saat pertengahan musim semi, tapi ada saja hal yang membuat kami urung melakukannya (hujan, ada acara atau kegiatan lain, dll). Saat awal musim semi, Dandelion ini baru tumbuh daun-daun mudanya setelah musim dingin yang membeku di Korea, saya sempat berburu daun mudanya untuk diolah menjadi masakan. Iya, Dandelion memang termasuk tanaman herbal yang mulai dari akar, daun sampai bunganya edible alias bisa dikonsumsi dan menurut penelitian banyak mengandung zat-zat aktif yang baik untuk kesehatan tubuh.





Dandelion (taraxacum officinale) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di lahan-lahan terbuka yang cukup terkena cahaya matahari dan bersanding dengan rerumputan. Dandelion dalam bahasa Korea disebut Mindeulle (민들레), memiliki bunga berwarna kuning hingga agak oranye, daunnya berbentuk seperti gigi-gigi taring yang runcing dan nama Dandelion sendiri katanya berasal dari bahasa Perancis 'Dente de Lyon' (gigi singa) dikarenakan bentuk daunnya yang menyerupai jejeran taring seperti gigi singa.

Jika sudah menua, bunga dandelion akan berubah menjadi 'seed ball' atau 'blow ball' yang menyerupai bola dengan benang-benang halus yang mudah terbang tertiup angin. Seed ball atau blow ball ini yang disukai oleh Nadhifa karena dia bisa meniupnya lalu berterbanganlah benang-benang halus yang membawa biji dandelion. Biji-biji yang terbang tertiup angin itu kemudian pada akhirnya akan jatuh kembali ke tanah dan nanti akan tumbuh kembali menjadi tanaman Dandelion baru. Banyak juga orang yang tidak menyukai kehadiran Dandelion ini di halaman atau kebun mereka dan akan langsung membabatnya.

Saya sendiri baru tahu, jika tanaman Dandelion ini termasuk tanaman liar yang edible atau bisa dikonsumsi. Tidak tanggung-tanggung, ternyata mulai dari akarnya (akarnya seperti ada bagian berumbi kecil memanjang), daunnya, hingga bunganya semuanya bisa dimanfaatkan. Selain edible, Dandelion juga memiliki khasiat herbal (medicinal properties) baik akar, daun, maupun bunganya serta kaya nutrisi. Di antara khasiat yang informasinya diperoleh dari berbagai sumber adalah sebagai antioksidan, pereda penyakit pencernaan, detoksifikasi racun dalam tubuh, bersifat diuretik, membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sistem imun tubuh, anti inflamasi, dan masih banyak lagi. Saat mencari bunga ini, hampir selalu kami 'bersaing' dengan lebah-lebah kecil yang hinggap pada bunga Dandelion untuk menghisap nektar bunga sebagai sumber madu. Iya, lebah madu memang sangat menyukai si kuning ini. Subhanallah Allah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu.

Daun Dandelion muda biasanya dibuat salad baik mentah maupun direbus terlebih dahulu, rasanya agak pahit memang seperti daun pepaya tapi lebih 'mild', sebaiknya memetik daun Dandelion pada saat awal musim semi dimana daunnya baru saja tumbuh karena rasa pahitnya lebih mild dibanding saat sudah masuk musim panas. Bunganya bisa dibuat aneka olahan dari mulai Dandelion fritters (Dandelion goreng tepung), Dandelion jelly, Dandelion jam (selai Dandelion), Dandelion syrup, Dandelion lemonade, Dandelion tea, Dandelion sorbet, dll. Sedangkan akarnya menurut beberapa sumber bisa dijadikan minuman herbal. Saya sendiri baru pernah mengkonsumsi daun dan bunganya saja. Petiklah Dandelion yang berada di tempat yang tidak terpapar pestisida dan polusi. Petik daunnya pada saat awal musim semi dimana Dandelion baru saja tumbuh.








Hasil buruan Dandelion kami tidak terlalu banyak tapi alhamdulillah cukup untuk diolah menjadi sesuatu. Karena cuaca sudah mulai menghangat, rasanya saya ingin mencoba membuat sesuatu yang segar dari si kuning ini dan akhirnya pilihan jatuh ke Dandelion sorbet. Sorbet adalah semacam ice cream tetapi dibuat dengan tidak mengandung unsur dairy atau susu, biasanya dibuat dari sari buah/juice atau puree buah. Tadinya Nadhifa ingin Dandelionnya ada yang dibuat menjadi Dandelion fritters alias Dandelion goreng tepung karena dia pernah melihat di sebuah blog ada Dandelion fritters. Tapi hasil Dandelion-nya hanya cukup untuk membuat satu macam olahan saja. Resep Dandelion sorbet saya adaptasi dari blog ini. Thanks for sharing.







DANDELION SORBET

Bahan:
Bunga Dandelion (saya pakai sejumlah yang saya dapat, 3 jar)
Gula pasir 200 gram
Air 750 gram
Air jeruk lemon 3 sendok makan (saya pakai air jeruk sunkist karena itu yang sedang ada di rumah)
Nangka kalengan, dipotong kecil-kecil (optional, iseng saya masukkan, hehee...)

Cara membuat:
1. Setelah selesai memetik Dandelion, sebaiknya langsung diolah untuk mendapatkan kandungan yang masih fresh. Cuci bunga Dandelion di air mengalir, lalu buang bagian batang dan bagian daun kelopak bunga yang berwarna hijau. Ambil bagian mahkota bunga yang berwarna kuning saja.
2. campur air dan gula pasir. Masak di atas api hingga mendidih dan gula larut. Matikan api. Panas-panas langsung masukkan bunga Dandelion. Dan diamkan di dalam kulkas selama minimal 1 jam (saya diamkan selama sekitar 3 jam), ini bertujuan untuk mengeluarkan sari-sari dan mengekstrak zat-zat yang ada dalam bunga.
3. Saring syrup Dandelion. Masukkan ke dalam wadah dan tutup rapat. Simpan dalam freezer sampai setengah membeku (sudah beku tapi belum terlalu keras). Keluarkan, keruk-keruk dengan sendok. Lalu haluskan dengan blender. Masukkan nangka (atau buah lain bila pakai) atau biarkan tanpa diberi tambahan. Aduk rata. Masukkan kembali ke dalam wadah dan tutup rapat. Simpan kembali di dalam freezer hingga membeku.
4. Bila sudah membeku sekali/mengeras, saat akan disajikan bisa didiamkan dahulu di suhu ruang atau kulkas bawah (chiller) agar lebih mudah di-scoop.








Hasil syrup yang dihasilkan maupun sorbet menurut lidah saya sebenarnya tidak ada rasa yang terlalu mencolok atau khas, tetapi ada citarasa atau aroma samar seperti citarasa madu. Memang bunga Dandelion ini seringkali diolah menjadi teh, syrup, jelly, selai/jam, lemonade, sorbet, dll adalah untuk memperoleh khasiat dari zat-zat yang dikandungnya dengan rasa yang enak dan bersahabat. Sedangkan daun dan akarnya yang juga mempunyai khasiat herbal rasanya agak pahit.







"Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?" (QS. Al An'am: 95)

3 comments:

Anonymous said...

Salam kenal mba ricke,,,seneng sekali bisa nemuin blog yang penuh dengan ilmu,,,dan enak dibaca,,,sering-sering posting ya mbaaa,,,,

kanis said...

Akhirnya muncul lagi si bunda, resepnya unik banget deh, aku baru denger bunga bisa di buat sorbet, pingin coba tapi bingung di jakarta nyari dandelion fresh nya di mana yah?

rismaridho said...

ide kreatif..:)
salam kenal mbak

Post a Comment